Belakangan ini perangkat komputer tablet mulai masuk ke Indonesia. Dengan mudah kita temukan iklannya di billboard, koran dan juga majalah. Perangkat bergerak dengan kemampuan luar biasa ini mulai menjadi fenomena ketika Apple merilis produk tablet iPad.
Semenjak itu sejumlah orang, terutama di Jakarta, mengutarakan keinginannya untuk memiliki iPad. Tak lama setelah diluncurkan di Amerika, iPad-pun mulai terlihat di beberapa tempat di Jakarta.
Dan kini, saya lebih sering melihat orang menggunakan iPad di Jakarta daripada di Singapura dan kebanyakan diantaranya membeli iPad di Singapura karena belum dirilis secara resmi di Indonesia.
Setelah fenomena iPad, berbagai produsen lain pun mulai perlahan memasuki arena pertarungan komputer tablet dengan berbagai macam fitur unggulan. Bahkan beberapa minggu lalu, 1000 unit komputer tablet habis terjual dalam waktu 3 jam di sebuah bilangan mal di daerah Senayan.
Antusiasme pecinta gadget di Jakarta sepertinya luar biasa dalam menyambut kehadiran perangkat komputer mobile ini. Benar-benar sebuah pasar yang bergairah. Dan tentu saja, para vendor mulai melirik Indonesia sebagai pasar yang amat potensial untuk produk gadget terutama komputer tablet.
Indonesia memang memiliki hubungan khusus dengan perangkat bergerak, mulai dari populernya laptop pada tahun 2006 keatas, perangkat telepon pintar tahun 2009 ke atas dan kini ada kemungkinan 2011 menjadi tahunnya komputer tablet di Indonesia.
Perangkat statis seperti komputer desktop sendiri tidak begitu populer di kalangan end-user di Indonesia, justru selalu lebih memilih perangkat yang mobile daripada yang statis.
Dan selain perangkat besutan Apple, kini berbagai vendor mulai melirik Android sebagai salah satu alternative yang terus mengejar ketertinggalannya dengan iOS dari sisi fitur, kecepatan dan efektifitas serta efisiensi perangkat.
Dan, berhubung Android merupakan proyek Open Source, maka bisa membantu vendor untuk menekan harga untuk lisensi OS dan fokus di membangun perangkat keras yang lebih baik. Harganya pun bisa bervariasi tergantung dari perangkat keras di dalamnya, strategi yang hampir sama dengan perangkat telepon berbasiskan Android.
Satu hal yang pasti, tahun depan Apple iPad akan menghadapi persaingan yang keras dari vendor lain seperti Samsung, Sony, HP dan masih banyak lagi yang berniat untuk terjun ke arena persaingan komputer tablet. Sebuah persaingan bisnis kelas dunia yang pastinya akan makin memanas dan layak untuk diperhatikan.
Orange is launching a new project using the power of mobile technology to transform volunteering in the UK.The network will ‘make minutes matter’ by introducing convenient snack-sized volunteering, allowing people to volunteer anywhere at anytime whenever they have spare time – using mobile technology. The overall aim is to ‘turn down time into good time, generating hundreds of thousands of extra hours of volunteering in the UK each year.In the first phase, Orange is launching an online community to attract new ideas and concepts for mobile volunteering. People who have been invited include social entrepreneurs, charities and developers.
sony Ericsson akan memperbarui software pada semua smartphone berplatform Android pada kuartal ketiga 2010. Tiga tipe smartphone Android buatan Sony Ericsson itu masing-masing Xperia X10, Xperia X10 Mini, dan Xperia X10 Mini Pro.
Ketiga tipe ponsel yang dijual saat ini masih menggunakan sistem operasi Android 1.6. Pada kuartal ketiga nanti, ponsel yang dijual ke pasaran bakal menggunakan Android 2.1. Meski bukan yang terbaru, karena sudah ada Android 2.2, Android versi 2.1 punya fitur lebih baik.
"Smartphone XperiaTMX10, X10 mini dan X10 mini pro akan mendapatkan upgrade piranti lunak selama siklus hidupnya untuk menunjang performa dan menambahkan pengalaman-pengalaman baru berkomunikasi dan hiburan," demikian siaran pers Sony Ericsson, yang diterima Senin (21/6/2010).
Dengan upgrade tersebut, Xperia X10 jadi bisa merekam video HD. Menjelang akhir tahun juga akan dilakukan upgrade Xperia X10 berikutnya sehingga perangkat tersebut bisa melakukan koneksi nirkabel dengan perangkat televisi serta meningkatkan aplikasi Timescape dan Mediascape.
Xperia X10 merupakan smartphone utama pada rangkaian koleksi Xperia dan memiliki kamera 8.1 megapixel dan layar 4 inci yang menjadikannya kreasi multimedia dan tayangan paling unggul di kelasnya. Xperia X10 Mini dan X10 Mini Pro untuk menjangkau kebutuhan pasar lebih luas dengan tetap fokus pada entertainment.
Meski demikian tidak ada kepastian apakah Sony Ericsson juga akan melayani upgrade software ini untuk perangkat yang telah terjual. Secara teknis, hal tersebut mungkin saja dilakukan.
Google’s Android team has been pushing new versions of the operating system at a furious pace since the first Android device hit the market in 2008. Lots of features have been added over the last couple of years. But the user experience hasn’t evolved much.
That’s all going to change in the next version, we’ve heard from multiple sources close to Google.
The team more or less has the core features they want at this point, say our sources, although more tweaks are certainly coming. But Google wants to put an end to the desire of handset manufacturers and carriers to add their own UI layer on top of Google – things like Sense, Motoblur, Ninjablur, etc.
Most of the time their shells aren’t all that great anyway (see HTC EVO), and they tend to slow down the device.
Google is focusing the bulk of its efforts on the user experience for the upcoming Gingerbread release to counter this. And they want to get the Android experience closer to the iPhone.
It’s unlikely that third parties will ever completely resist the temptation to meddle to differentiate their products and to get more control over the user. But Google’s goal is to make those “skins” as pointless as possible.
That’s a big goal, particularly since Android is a flexible operating system that is designed to handle a variety of hardware options. When you don’t lock down the hardware it’s very hard to make the UI perfect. Which is why Apple’s Macs, with locked down hardware, have always been a better experience than the hugely hardware-flexible Windows operating system.
TEMPO Interaktif, San Francisco - Apple, pembuat iPod, iPhone dan iPads, hari Rabu (26/5) mengalahkan Microsoft, raksasa perangkat lunak komputer, untuk menjadi perusahaan teknologi dunia paling berharga.
Perubahan ini menandai satu siklus yang paling menakjubkan dalam sejarah bisnis Apple, yang disebut-sebut telah mati satu dekade sebelum ini, dan bagi pendiri dan chief executivenya yang visioner, Steven P. Jobs.
Kenaikan nilai Apple oleh investor juga dianggap sebagai pergeseran budaya penting: Selera konsumen telah mengalahkan kebutuhan bisnis sebagai kekuatan utama membentuk teknologi.
Microsoft, dengan perangkat lunak Windows dan Office-nya, telah mendominasi hubungan kebanyakan orang dengan komputer mereka selama hampir dua dekade, dan itu tercermin dalam kapitalisasi pasar saham. Tapi ketukan keyboard telah menyerah ke sentuhan jari di layar sentuh smartphone.
Dan Apple berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Meskipun masih menjual komputer, pendapatannya dari perangkat genggam dan musik dua kalinya. Secara keseluruhan, industri teknologi menjual sekitar 172 juta ponsel cerdas tahun lalu, dibandingkan 306 juta PC, namun penjualan ponsel cerdas tumbuh dengan kecepatan lima kali lebih cepat.
Microsoft lebih tergantung pada mempertahankan status quo, sementara Apple dalam pertempuran terus-menerus untuk menjadi nomor satu dan menciptakan sesuatu yang baru, kata Peter A. Thiel, pendiri PayPal dan seorang investor awal di Facebook.
"Apple bertaruh pada teknologi," katanya. "Dan kemenangan Apple atas Microsoft adalah hal yang sangat signifikan."
Pada hari Rabu, Wall Street menghargai Apple di US$ 222,12 miliar dan Microsoft US$ 219,18 miliar. Satu-satunya perusahaan Amerika yang bernilai lebih tinggi adalah ExxonMobil, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 278 miliar.
Perusahaan-perusahaan itu memiliki pendapatan yang sebanding, dengan Microsoft di US$ 58,4 miliar dan Apple di US$ 42,9 miliar. Tapi dalam tahun fiskal terakhir, laba bersih Apple sebesar US$ 5,7 miliar, sementara Microsoft US$ 14,6 miliar.
Microsoft memiliki lebih banyak uang tunai dan investasi jangka pendek, US$ 39,7 miliar, untuk Apple US$ 23,1 miliar. Hal ini berarti nilai yang diberikan oleh pasar ke Apple, lebih pada prospek masa depan.
Microsoft dan Apple menolak memberikan komentar.
Watch phones continue to be rather absurd affairs, but HP’s latest conceptual project for the United States Military looks to up the ante on watchphones into the awesome.
Internally called their “Dick Tracy Watch,” HP’s new watch phone actually seems more similar to the PIP-Boy 2000 from the Fallout series of games. Their next-generation watch is created with a new flexible display technology that will allow users to display maps and other strategic informations on their wrist while in the battlefield, as well as allow soldiers to “call in” to base.
These flexible panels will be paired with equally flexible solar cells, which will provide the screens with power without the need for bulky physical batteries. The technology has been in the works within HP for the last ten years, but the current process uses machinery that lays down transistors, acids and metal coatings onto a 50 micron thick plastic layer.
According top HP, the technology won’t stay with the military indefinitely: they already expect it to creep into laptops and e-readers before long, although they cite dynamically self-adjusting price labels in stores as a likely real-world first use. As for the watchphones, the first prototypes are expected to hit soldiers wrists within a year.
If you haven’t bought a new TV set for a good 4 or 5 years, then 2010 is the year to do so. The future of TV sets is about improved quality, slimness and 3D capability. CES 2010 in Las Vegas came to an end on the 10th of January. After taking a close look at the HDTVs on display, we’ve outlined the trends predicted for 2010 and shortlisted this year’s most exciting launches.
After a year of speculation, top TV manufacturers confirmed that 2010 will be the year of 3D television – with manufacturers like LG, Sony, Samsung and Toshiba announcing that 3D TV sets will be on sale in the UK by April. With Sky announcing that 3D broadcasting will be available by October, we strongly recommend that if you are planning on investing in a new HDTV set, go for a 3D one.
OLED is also set to be the next big thing in picture quality. The only problem is that manufacturers like LG can only make OLED TV as big as 15 inches; however we expect to see bigger sets over the next few years as the technology inevitably advances. OLED (which stands for Organic Light Emitting Diode) produces super crisp pictures with unbelievable quality and definition.
So, that’s enough small talk. Let’s get down to our list of best HDTV’s set to hit the shops in 2010…
LG Infinia LE9500 3D-Ready LED TV
For those who were lucky enough to be at this year’s CES will testify that LG’s 6.9mm model is the world’s thinnest LED TV. LG’s Infinia LE9500 3D-Ready LED TV comes equipped with an arsenal of innovations that includes 3D-Ready support, Skype capabilities and streaming media from Netflix, VUDU, YouTube, Napster and Yahoo! Widgets.. With this model, LG have broken conventions of LED TV design by transforming the screen into the actual speakers – which allows it to be so thin without compromising sound quality.
Toshiba Cell TVs
Besides using the same type of processor used in the PlayStation 3 and offering native 3D capability, Toshiba has packed its next generation of HDTVs with every feature we ever dreamed of. Toshiba also claims that, thanks to a new technology called TriVector Cell, TV series will be able to convert 2D content into 3D content in real time. No demo was available so we’ll have to hold off our judgement for now.
Samsung LED 9000 Series
The 900 series is the next gen of Samsung’s LED LCD TVs and the flagship model the Samsung C9000 is perhaps one of the slickest TV sets we’ve ever set eyes on. Just so you can comprehend the C900’s sleekness: the model is the same width as a number two pencil. The Samsung C900 is of course 3D, and is also capable of converting 2D content into 3D, again no demo was available.
LG 15-inch OLED TV
Despite its size, the LG 15-inch OLED TV is the biggest possible OLED TV to date, but give a few more years and we’ll see 26, 36, 47-inch OLED TV sets. OLED is the future of HDTV, this LG OLED produces super crisp picture with and absolutely stunning picture quality.
Sony 3D Bravia TV
As expected, Sony also caught the 3D flu that contaminated the world’s top television manufacturers and also introduced a new series of 3D TVs at this year’s CES. Sony will offer three separate lines of 3D Bravia HDTVs. The LX900 series, due out this summer, is available in size up to 60 inches and includes an edge-lit LED backlight system. Other features include 240Hz processing, integrated WiFi and two active shutter glasses for watching 3D content. It features what Sony calls a Monolithic industrial design with a smooth glass surface from edge to edge.
The consumer electronics giant also used the 3D wave to introduce its first 3D-capable Blu-ray player with WiFi connectivity and instant streaming of online content.
